sumber gambar : sheknows.com |
Artikel kali ini diilhami dari perkataan seorang temen yang ingin anak perempuan. Ada pertanyaan yang
menggelittik tentang bagaimana cara mendapatkan jenis kelamin anak
tertentu, entah laki-laki atau perempuan sesuai keinginan pasangan. Secara
teori, jenis kelamin anak memang bisa diatur dengan metode yang akan
dibahas dalam artikel ini. Namun, bagaimanapun juga, ada campur tangan
Allah di dalamnya.Terus terang, saya agak ragu dan bingung memberikan
judul artikel ini karena sebenarnya hanya Allah yang menentukan
segala-galanya. Kita, sebagai manusia biasa, hanya sebatas berusaha dan
berdo’a. Apapun yang diberikan Allah pada manusia, yakinlah hal iu
merupakan yang terbaik bagi manusia.
Jenis kelamin
(bahasa Inggris = seks = sex) manusia normal ada dua, yaitu laki-laki
dan perempuan. Jika ada jenis kelamin yang “tidak jelas”, bisa jadi hal
itu merupakan manifestasi suatu kelainan, baik kelainan fisik maupun
kelainan kejiwaan. Manusia yang berjenis kelamin laki-laki mempunyai
kromosom seks XY sedangkan perempuan mempunyai kromosom seks XX.
Perbedaan kromosom ini menyebabkan perbedaan mencolok antara laki-laki
dengan perempuan, terutama ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri
kelamin primer bagi seorang laki-laki adalah mengalami mimpi basah
(mengeluarkan sperma) sedangkan bagi perempuan adalah mengalami
haid/menstruasi.
Laki-laki,
dengan kromosom XY yang dimilikinya, mempunyai dua jenis sel sperma
yaitu androsperma dan gynosperma. Androsperma mempunyai karakter yang
berbeda dengan gynosperma. Androsperma mengandung kromosom Y sedangkan
gynosperma mengandung kromosom X. Bagian kepala androsperma berbentuk
meruncing sedangkan bagian kepala gynosperma berbentuk membulat. Gerakan
ekor androsperma lebih lincah daripada gynosperma sehingga laju gerak
androsperma lebih cepat daripada gynosperma. Akan tetapi, gynosperma
lebih tahan asam daripada androsperma sehingga gynosperma dapat bertahan
selama 3-4 hari di dalam organ reproduksi perempuan sedangkan
androsperma hanya bertahan 1-2 hari saja. Baik androsperma maupun
gynosperma ini akan lebih bertahan lama jika kondisi lingkungan
cenderung bersifat basa. Padahal, organ reproduksi perempuan cenderung
bersifat asam sebagai perlindungan terhadap perkembangan mikroorganisme
yang merugikan.
Perempuan
biasanya hanya memiliki satu sel telur (ovum) dengan kromosom X, berbeda
dengan laki-laki yang menghasilkan jutaan sperma dengan kromosom X dan
Y. Ovum hanya dihasilkan satu kali pada setiap periode haid. Pengeluaran
ovum dari ovarium inilah yang disebut ovulasi. Ovum ini hanya berumur
24 jam setelah ovulasi, berbeda dengan sperma yang dapat bertahan selama
4 hari. Satu ovum hanya dapat dibuahi oleh satu sperma. Jika satu ovum
dibuahi oleh dua sperma maka ovum itu rusak dengan sendirinya.
Subhanallah.
Berdasarkan konsep di atas, pasangan suami-istri dapat menentukan jenis kelamin anak mereka dengan cara sebagai berikut.
1. Jika hubungan intim dilakukan 2-3 hari sebelum ovulasi, maka jenis kelamin anak adalah perempuan.
Beberapa
jam setelah ejakulasi, androsperma sudah mencapai saluran telur lebih
dulu dan siap membuahi ovum. Akan tetapi, pada saat itu belum ada ovum
yang keluar. Sekitar 1-2 hari kemudian androsperma sudah mati sehingga
hanya ada gynosperma di saluran telur. Ketika terjadi ovulasi, otomatis
gynosperma membuahi ovum. Selanjutnya, terjadilah perpaduan kromosom X
dari gynosperma dengan kromosom X dari ovum. Hasilnya, terbentuklah
zygot berkromosom XX, cikal bakal seorang perempuan.
2. Jika hubungan intim dilakukan satu hari menjelang ovulasi, maka jenis kelamin anak adalah laki-laki.
Pada
satu hari menjelang ovulasi, androsperma bergerak cepat menuju saluran
telur setelah diejakulasikan . Kemudian gynosperma tiba pula di tempat
yang sama. Ketika terjadi ovulasi, androsperma dan gynosperma berlomba
untuk membuahi ovum. Androsperma yang mempunyai karakter lebih gesit
akan lebih dulu membuahi ovum daripada gynosperma sehingga terjadi
perpaduan kromosom X dari ovum dengan kromosom Y dari androsperma. Maka
terbentuklah zygot dengan kromosom XY, cikal bakal laki-laki.
3. Jika hubungan intim dilakukan tepat pada hari ovulasi, maka jenis kelamin anak adalah laki-laki.
Jutaan
sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina berlomba-lomba untuk segera
mencapai saluran telur. Androsperma tentu lebih cepat daripada
gynosperma karena gerakannya lebih gesit. Ketika androsperma sampai di
saluran telur, ovum sudah keluar dan menunggu di sana. Selanjutnya,
terjadilah perpaduan kromosom X dari ovum dengan kromosom Y dari androsperma. Kemudian, terbentuklah zygot berkromosom XY, cikal bakal laki-laki.
4. Jika hubungan intim dilakukan satu hari setelah ovulasi, maka jenis kelamin anak adalah laki-laki.
Peristiwa pembuahannya hampir sama dengan saat-saat ovulasi. Androsperma
bergerak mendahului gynosperma sesaat setelah ejakulasi. Ovum yang
sudah keluar dari ovarium sudah menunggu sperma di saluran telur.
Kemudian terjadilah perpaduan kromosom X dari ovum dengan kromosom Y
dari androsperma sehingga terbentuklah zygot XY, cikal bakal laki-laki.
5. Jika hubungan intim dilakukan di luar masa subur tersebut, tidak akan terjadi kehamilan.
Seorang
perempuan hanya menghasilkan satu telur pada setiap periode haid, yaitu
pada hari ovulasi. Pembuahan (fertilisasi) dapat terjadi jika hubungan
intim dilakukan pada masa-masa subur karena pada saat-saat itu ada
kemungkinan ovum masih hidup dan bertemu dengan sperma yang hidup. Di
luar masa itu, tidak ada ovum hidup yang bisa dibuahi oleh sperma
sehingga tidak dapat terjadi kehamilan. Jadi Mau anak laki-laki atau Perempuan?? silahkan anda mencobanya.
1 komentar:
like this...
Posting Komentar